Senin, 15 Juni 2009

Siap itu Penting

Ketika penulis mengikuti mata kuliah perencanaan, penulis ingat sekali nasehat dosen yang mengajar saat itu ia mengatakan, " saudara, orang yang hadir dengan membawa rencana yang baik ia akan memancarkan aura dan wibawa diwajahnya ". Kemudian penulis pernah baca buku kenangan peserta prajabatan tahun 1990an yang dilaksanakan di Pusdik Ajen Lembang Bandung, salah satu kesan pesannya dari peserta berbunyi " ingat!! jangan meremehkan persiapan ", penulis tanya pada istri yang kebetulan juga sebagai salah seorang dari peserta prajabatan tersebut, kenapa kalimat ini yang ditulis pada kesan dan pesan... ia menjawab, " karena hampir setiap instruktur yang notabene adalah tentara itu, selalu mengulang pesan tersebut".
Lebih baik berlatih bermandi keringat dari pada perang bermandi darah itu kira-kira semboyan bagi prajurit. Umar bin Khotob berkata dalam nasihatnya"bersiap siaplah untuk mengemban amanah". Demikian pentingnya persiapan dalam menghadapi segala situasi untuk meraih kessuksesan yang maksimal.
Adapun persiapan secara umum meliputi:


1. Persiapan diri : a. Persiapan fisik; kesehatan yang prima, b. Persiapan mental ; persiapan pengetahuan (kognitif), persiapan sikap dan pandangan (afektif), persiapan keterampilan (psikomotor)


2. Persiapan alat dan bahan: meliputi semua peralatan dan bahan atau materil yang diperlukan untuk menunjang kegiatan terkait.


3. Persiapan biaya: dihitung sesuai dengan jumlah kegiatan ataupun materil juga kebutuhan personal (kebutuhan dasar manusia; makan, minum dll) atau program. Memastikan sumber dana yang paling mungkin diakses, milik sendiri ataupun pinjaman.


4. Persiapan cara atau metode: pilih alternatif yang paling teruji dan handal, agar tidak perlu lagi melakukan trial and error yang dapat memboroskan waktu dan dana.


5. Persipan pemasaran (marketing); jika kegiatan tersebut terkait dengan pelanggan atau publikasi, perlu identifikasi bauran pemasaran yang meliputi kualitas produk, promosi, tempat strategis, harga yang sesuai dan memenuhi kebutuhan.
6. Kesiapan waktu: waktu meliputi kesempatan dan timing yang sesuai, momentum yang tepat sehingga waktu bekerja dengan tingkat daya yang maksimal.

Dengan persiapan yang memadai akan memberikan keyakinan pada kesuksesan, keyakinan mendorong pada optimisme dan semangat yang terekspresikan pada wajah yang bersinar menimbulkan aura positif bagi setiap yang melihatnya, sehingga dapat menularkan perasaan itu pada orang lain yang secara tidak sadar pada ahirnya mereka mendukung rencana kita. Seorang guru bela diri memaparkan pengalaman pada muridnya bahwa ia tidak pernah terkena pukulan atau didahului musuh, rahasianya karena setiap ia bertemu orang, dirinya selalu bersiap untuk terjadinya serangan yang tiba-tiba dengan kata lain ia selalu waspada kapanpun, dimanapun, berhadapan dengan siapapun. "Bersiap siaplah karena nasib mujurpun datang pada orang siap yang berjumpa dengan kesempatan". Wallohualambissowaf.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar